Skip to main content

Curhat: Gundah Rasanya


Kawan,
Beberapa hari ini ada kegundahan yang sangat besar menimpa diri, bukan sesuatu yang jelek, juga bukan sesuatu yang baik. Yang jelas perkara tersebut mampu membuat emosi begejolak, keyakinan molak-malik tak beraturan tapi tetap bersikukuh pada jalannya.
Sedikit kegundahan itu menelusuri seisi diri, terlihat dari ujung kaki hingga ubun-ubun terlebih Nampak sangat kentara pada bagian hati, bagi yang bisa melihatnya dengan mata hati pula.
Ceritanya begini, beberapa hari lalu saya membeli sesuatu barang bersifat duniawian dengan uang sakuku yang diperuntukkan untuk makan dan hidup sehari-hari di perantauan untuk mencari penghidupan dan ilmu yang hasanah, ya…Malang tempatnya.
Semenjak beli barang tersebut, awalnya senang bukan main, mata seakan melihat sejuta bidadari menari-nari setiap saat, telinga mendengar lantunan sholawat yang tak henti-henti untuk Nabi besar Muhammad SAW, hati berbungah ria seakan bunga nan harum semerbak telah tumbuh subur di dalamnya.
Kemilau kesenangan ternyata tidak bertahan lama, nikmat itu akhirnya di cabut oleh yang member, entah karena saya ceroboh atau salah ambil keputusan, ataukah saya telah Serakah terlalu mencintai dunia….berpusing-pusing akal mencari sejatinya kesalahan yang telah saya buat…
Entah apapun itu, yang jelas semuanya telah hilang,
Dan itu bukan berarti sebuah penyesalan atau hal yang perlu saya tangisi apalagi saya wadulkan pada yang memberi, saya sadar bahwa saya tidak lain hanyalah saya yang bukan saya..
Sekarang apapun yang Nampak dihadapan saya bukan lagi bidadari yang menari indah, melainkan seronok sampah berondongan nan baunya harum tak ada duanya di seantero kota Malang ini. Telinga saya bukan lagi mendengar sholawat, tetapi suara itu telah lenyap masuk dengan senyap kedalam telinga dan bersarang di sanubari, hingga meski telinga tak mendengar sanubari mendengarkan telinga tentang sebuah sholawat yang semoga kekal adanya bersama jasad dan ruh ini…
Hati ini juga tak lagi subur dengan bunga harum di dalamnya, hati ini sebaliknya telah mematikan bunga-bunga nan harum dengan injakan kejam badan berperawakan sombong dan riya’ atas hembusan nafas yang beriring melewati hati sebagai filternya. Hati tak seindah dulu, meski demikian jika ini yang terbaik, maka tak apalah,…..Lillah..

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili