Skip to main content

Curhat: Memberi Sepenuh hati, yang diterima???

malam, berubah pagi, pagi berangsur menyusul malam kembali, berputar dan berputar lagi hingga kembali lagi ke tempat awal mulanya berlari. sebuah cerita berawal pasti akan berakhir, akhir yang merupakan awal tiada akhir.
menapaki jejak sendirian
pagi yang menawan, berhias embun membasuh daun berdebu, mengusapkan bersih di sela-sela rusuh mengasah asuh.

pemuda gagah lahir dan batinnya, berdiri tegap dengan sekantong bekal hidup hendak menyusuri jalan panjang penuh dengan kerikil-kerikil tajam, naik turun berliku bercabang tiada setitikpun lurus nampak dikerdipan mata.

sepanjang jalan, tak berjumpa satupun bidadari seusia dengannya. hingga tibalah waktunya, pemuda itu menaruh sekantong bekalnya di atas meja dalam bangunan warung reyot untuk sekedar minum air putih pelega dahaga.

air putih segera tersedu di depan mata, lengkap dengan pembawanya seorang wanita nan buruk rupa, namun pandai bertutur kata, sampai akhirnya tak terasa dahaga hilang meski seteguk air putih belum juga diteguk.
tidak terasa hampir sehari penuh dinikmatkan hanya untuk saling bercengkrama bertuturkata. sekantong bekal hidup pun tinggal separuh, separuhnya tanpa terasa digunakan untuk memberi bekal kepada si wanita buruk rupa agar digunakan untuk modal membuat warung yang lebih besar dan megah. nanti bila pemuda itu mampir lagi semoga dapat melihat warung yang lebih indah, harapan sang pemuda.

pemuda menaruh minat yang besar terhadap wanita penjaja warung. minat untuk menjadikannya teman meminum segelas air putih dikala dahaga datang.

segala hal yang mampu membuat tersenyum sang wanita yang buruk rupa dilakukan si pemuda, termasuk memberikan setengah lagi dari bekal hidupnya yang kini akhirnya tinggal seperempat dari jumlah awal. lagi-lagi hanya demi wanita buruk rupa.

sedemikian besar minat sang pemuda, hingga tidak rela bila melanjutkan perjalanan panjang tanpa bersama dengan si wanita, ditunggunya si wanita sampai benar-benar siap berangkat bersama.

hari demi hari berlalu, wanita buruk rupa tetap buruk rupa, warung tetap seperti warung tanpa ada perubahan sedikitpun, air putih yang diminum setiap hari tetap air putih, tak sediktipun berubah memerah menjadi air teh manis....

pemuda tetap sabar menanti..sabar...sabar.....

dalam lamunan di bawah pohon salam, pemuda termenung sambil mengucapkan lirih berulang-ulang hingga tanpa terasa pemuda itu telah tertunduk tak pernah menegadah lagi untuk selamanya. "ku memberi sepenuh hati, yang ku terima ku tak peduli""ku memberi sepenuh hati, yang ku terima ku tak peduli""ku memberi sepenuh hati, yang ku terima ku tak peduli""ku memberi sepenuh hati, yang ku terima ku tak peduli""ku memberi sepenuh hati, yang ku terima ku tak peduli""ku memberi sepenuh hati, yang ku terima ku tak peduli""ku memberi sepenuh hati, yang ku terima ku tak peduli""ku memberi sepenuh hati, yang ku terima ku tak peduli""ku memberi sepenuh hati, yang ku terima ku tak peduli""ku memberi sepenuh hati, yang ku terima ku tak peduli""ku memberi sepenuh hati, yang ku terima ku tak peduli",,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,.

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili