Skip to main content

Curhat: Saya Berharap Husnul Khotimah

bismillah, setiap hal yang baik diharapkan akan berbuah baik pula, demikianlah hukum timbal balik yang umum berlaku di hutan rimba alam dunia ini. setiap kita berbuat baik maka harapannya akan dikembalikan dengan baik pula.
Husnul Khotimah
kawan kisah nyata ini bermula kala ku mengenal sesuatu yang biasa orang menyebutnya bahagia dan senang. bahagia dan senang itu usut asal usut ternyata berbeda, dimana bahagia itu akhir dari senang, sedang sedang adalah awal dari bahagia.
adapun yang saya rasakan, kala jalan-jalan di permukaan aspal hitam nan panjang, tanpa alas kaki. rasanya sungguh menyakitkan, kulit telapak kaki melepuh, bagian tungkainya hingga berdarah, sela-sela jari kaki mengeluarkan cairan putih yang perih kala setetes air embun menyentuhnya. kesakitan ini tidak lama, ketika ada bidadari datang dari depan, terbang, meski tidak menyapa bahkan tidak melihatku, melihatnya saja saya sudah merasa bahagia. berharap agar suatu saat dipertemukan dengan mereka yang lebih istimewa lagi tentunya.
sejenak rasa sakit hilang terbawa oleh keelokan bidadari surgawi, tubuh ini tak ada gunanya di hadapannya, rasa jiwa ruh menutupi sakitnya dengan kesenangan batiniah sementara.
kaki pun terus berjalan, demi satu tujuan menemukan tempat peristirahatan yang pertama dan terakhir. terlalu banyak tawaran dari warga sekitar yang iba melihat kondisiku,untuk mampir sejenak di rumahnya. namun, hati tidak bisa berbohong bahwa ada dorongan yang lebih kuat di depan sana yang memanggil-manggil meski jauh adanya. sabar dan ikhlas menjalani kesengsaraan.
setelah sekian hari saya berjalan tanpa berhenti sekejappun, makan dan minum pun tidak, persis perut ini belum pernah terisi lagi selain oleh air ludahku yang melengketkan kerongkongan. mata semakin tak mampu membelalak, dalam terang nampak remang-remang. kaki gemetaran hampir tidak mampu lagi berjalan, baju lusuh kumal, yang dulunya berwarna putih bersih sekarang abu-abu kehitam-hitaman, sarung menggulung-gulung lebam dengan debu, kulit yang mulanya putih menjadi hitam mengkilat tebal oleh kemarahan matahari, kopyah yang dulunya hitam manis sekarang kuning ke putih-putihan.
tepat di ujung jalan, dimana tidak ada aspal lagi di depan, koma, koma, koma, koma , koma, koma, koma, koma, koma, koma, koma, koma, koma, titik..........tersenyum,,,,,,

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili