Skip to main content

Opini: Ta'aruf yang sangat salah

manusia tak bisa lepas dari manusia lainnya, setiap manusia membutuhkan orang lain, sebagaimana ilmu manusia sebagai makhluk sosial yang pernah penulis semasa SMP dulu, tepatnya di SMPN 2 Srengat Blitar, SMP saya tercinta.


makhluk sosial ini contoh konkrit kasusnya banyak, pada kesempatan kali ini saya hendak mengupas habis terkait ta'aruf.apakah ta'aruf itu???. pada beberapa pengertian ada yang mengatakan ta'aruf itu sebatas lamaran atau tunangan calon sepasang suami istri yang akan melangsungkan pernikahan.wikipedia mendefinisikan ta'aruf sebagai berikut: Taaruf adalah kegiatan bersilaturahmi, kalau pada masa ini kita bilang berkenalan bertatap muka, atau main/bertamu ke rumah seseorang dengan tujuan berkenalan dengan penghuninya(wikipedia).
secara umum ta'aruf itu diartikan dengan mengenal atau saling mengenal. terdapat dalam Al-qur'an yang berbunyi lita'arofu....ta'aruf ini tidak diartikan secara dhohir atau luarnya saja dengan arti mengenali sifatnya, kelakuannya, akhlaknya, silsilah keluarganya, pekerjaannya, kebiasaan, makanan favorit, minuman kesukaan, ukuran sepaatu, ukuran pakaian, warna yang disukai, hobby-nya apa..dst. ini saya kutipkan dari Zahrina Nurbaiti dalam blognya berjudul Rumahku Surgaku

Setelah bertemu, hendaknya didampingi Ustadz dan Ustadzah, lalu saling bertanyalah sedalam-dalamnya, ya bisa mulai dari data pribadi, keluarga, hobi, penyakit yang diderita, visi dan misi tentang rumah tangga. Biasanya pada tahap ini, baik ikhwan maupun akhwat agak malu-malu dan grogi, maklum tidak mengenal sebelumnya. Tapi dengan berjalannya waktu, semua akan menjadi cair. Peran pembimbing juga sangat dibutuhkan untuk mencairkan suasana. Jadi tidak terlihat kaku dan terlalu serius. Dibutuhkan jiwa humoris, santai namun tetap serius.Silakan baik ikhwan maupun akhwat saling bertanya sedalam-dalamnya, jangan sungkan-sungkan, pada tahap ini. Biasanya pertanyaan-pertanyaan pun akan mengalir"

ta'aruf dalam batas-batas semacam itu adalah ta'aruf dhohir, belum tembus sampai keakarnya. ta'aruf dalam pengertian sebenarnya mengutip apa yang disampaikan KH. Asrori, Kedinding, Surabaya dalam pengajiannya beliau pernah berkata bahwa ta'aruf itu harus dikembalikan kepada Rosulullah dan Allah SWT. maksudnya dalam ta'aruf bila hasilnya lebih membuat kita mengenal Allah SWT dan Rosullah maka ta'aruf itu benar adanya, namun bila sebaliknya maka itu tidak lebih sebatas lingkaran nafsu yang perlu diteliti lebih lanjut.

semoga kita bisa melaksanakan ta'aruf dengan siapapun, kawan, saudara, calon istri atau suami, orang tua, murid, guru, agar bisa lebih mengenal Allah SWT dan Rasulullah (ma'rifat).

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili