Skip to main content

Pramuka UM: Musdega 2011 surat maaf

Kawan, bukan maksud hati untuk tidak menghadiri kegiatan MUSDEGA tahun ini 2011 di Pramuka Universitas Negeri Malang.  Tidak dapat diprediksi sebelumnya ternyata saya mempunyai janji dengan saudara saya yang jauh disana untuk beranjang sana. Sudah 3 kali saya menggagalkan rencana itu, jadi ya agak sungkan bila kali ini saya cancel lagi, masalahnya dia adalah teman karib saya.
Sekali lagi terima kasih atas undangannya, maaf banget tidak dapat menghadiri kegiatan paling sacral di Racana kita tercinta.


sebuah kenangan dulu yang pernah mengukir di kehidupan saya tentunya juga semua yang nampak di foto

Sebagai gantinya berikut saya ingin member sedikit pengalaman terkait Musdega


Musdega itu sebagai tempat untuk pertanggungjawaban pengurus masa lalu dan pergantian dengan pengurus masa depan. Kunci pokok Musdega terletak pada kesinambungan kehidupan organisasi racana, bila racana tidak ada MUsdega bias dipastikan racana tidak lebih hanya angkring(dalam bahasa jawa) atau gubuk atau gazebo sebagai tempat berteduh sementara. Padahal harapannya sebuah racana mampu member lebih dari sekedar gubuk belaka.
Kala musdega berlangsung yang paling utama adalah sebagai berikut:

  1. Kedatangan peserta musdega, akan sangat rugi bila panitia pemimpin sidang ada tapi peserta musdega tidak ada, atau ada namun sedikit jumlahnya tidak sesuai kuorum. 
  2. Calon pemimpin tahun depan, hal ini menempati peringkat kedua karena pemimpin baru bisa dipilih bila ada peserta. Selain itu calon pemimpin sebagai ujung estafet kemimpinan racana yang berarti pula sebagai pemberi kehidupan organisasi.
  3. Pertanggungjawaban pemimpin masa lalu, masuk keperingkat ketiga karena hal ini boleh tidak ada bila kondisi mendesak seperti data hilang terbakar, atau pemimpinnya sakit semua habis kena bencana. PJ ini sifatnya seakan hanya syarat saja, dengan adanya semakin mencitrakan kesuksesan kepemimpinannya sedang ketidakadaannya bukan pula berarti ketidaksuksesan kepemimpinannya di masa lalu hanya akan mencoreng segala prestasi yang telah diperoleh.
  4. Pembelajaran kepada anggota baru, sudah sepantasnya kakak-kakak yang sudah senior mengemong dan membimbing anggota baru dengan cara yang sangat berkeluarga, dicinta dan dikasih bukannya dipleter, dipaksa ikut, tanpa ada komunikasi yang harmonis,.,.
Okelah itu saja,,.trims,.,.,.

Comments

  1. aku kangen masa itu....... masa aku lagi marah..... semangat teman teman musdega

    ReplyDelete
  2. ehm,,, memang tak ada yang sempurna meskipun manusia adalah makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan yang lain,,

    ReplyDelete
  3. Kok bingung aku bikin LINK,,, Aku titip Om,,, http://onlinebusiness.sitekno.com/

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili