Skip to main content

seni musik: Ragam musik daerah/tradisional



Menurut sifat dan keberasalannya musik daerah/tradisional di bagi menjadi dua, yaitu musik rakyat dan musik klasik.

1. Musik rakyat
Musik rakyat merupakan musik daerah yang lahir dan diolah oleh masyarakat pedesaan, hidup dan berkembang di tengah – tengah rakyat, disukai rakyat biasa, dan tersebar sampai ke rakyat jelata. Musik rakyat merupakan perwujudan hidup rakyat. Kehidupan dan hubungan mereka yang akrab terlihat dalam lagu – lagu dan musiknya yang sering kali meriah dan melibatkan banyak orang dalam pertunjukkannya. Ciri utama dari musik rakyat yakni memiliki bentuk dan teknik yang sederhana serta tidak dikenal penciptanya (NN = no name). Musik rakyat menyebar secara alami dan disampaikan secara lisan dan turun temurun. Tema musik rakyat banyak mengambil dari kehidupan sehari – hari masyarakat dan mudah ditemui dalam berbagai kegiatan rakyat. Contoh musik rakyat misalnya musik untuk pernikahan, kematian, berladang, berlayar, menenun dan sebagainya.
2. Musik klasik
Musik tradisional klasik merupakan musik rakyat pilihan yang dikembangkan di pusat – pusat pemerintahan masyarakat lama seperti ibukota kerajaan atau kesultanan. Banyak dari ibukota lama ini sekarang menjadi ibukota propinsi atau kabupaten. Sehingga tempat – tempat tersebut sekarang menjadi pusat pembinaan seni budaya daerah. Seni tradisional klasik memiliki pembawaan lebih agung dibandingkan seni kerakyatan. Ini dikarenakan musik klasik mempunyai fungsi yang lain, yakni diterapkan pada upacara – upacara adat kerajaan. Musik ini merupakan musik ciptaan komposisi serta telah tertata dengan aturan – aturan yang baku, seperti pemakaian notasi, aturan syair, penggayaan vokal (cengkok), ritme dan instrumen yang didasarkan pada konsep tertentu menurut gaya suatu daerah. Gaya inilah yang membedakan musik daerah satu dengan daerah lain. Misalnya musik gamelan Jawa berbeda dengan gamelan Sunda maupun gamelan Bali. Begitu pula musik daerah Batak karo dengan Mandailing dan sebagainya

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili