Skip to main content

Berkarya Kolase Akselerasi- nirmana 2D

sebagaimana diketahui bersama bahwa kebijakan dalam kurikulum kelas Akselerasi mengatakan bahwa, siswa yang masuk dalam program akselerasi tingkat SMP/MTs akan menempuh studinya hanya selama 2 tahun dari 3 tahun yang seharusnya. Dengan 1 tahun lebih cepat maka kurikulumnya pun dipersingkat sesuai dengan kemampuan mereka (para  akselerator) yang notabene CIBI (Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa).

Sehubungan dengan hal tersebut, semua mata pelajaran tidak terkecuali Seni rupa atau seni Budaya turut ikut serta dalam persingkatan kurikulum atau bahasa tepatnya pemampatan kurikulum. Salah satu wujud pemampatan kurikulum seni di kelas Akselerasi adalah integrasi KD ekspresi mancanegera dengan KD Ekspresi nusantara. Keduanya di merger dalam sarana praktik berupa teknik kolase dengan bidang geometris dan natural. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa penyerapan secara utuh seni rupa mancanegara dan nusantara sulit tercapai, tapi setidaknya para akselerator mampu merasakan esensi seni mancanegara dan nusantara dalam karya komposisi kolase yang mereka hadirkan.

Biasanya timbul pertanyaan, kok tidak praktik Lukis saja? saya jawablah……tidak cukup waktu bagi akselerasi untuk melukis secara intensif, dulu pernah lukis kaos dengan corak dan motif nusantara sehari selesai namun dengan biaya yang cukup besar, sedang kolase ini…sangat murah..hanya dengan 2500 untuk membeli kertas lipat…500 untuk beli lem gulkol,,..,.jadi deh karya, meski tidak sepadan dengan Lukis, keasyikan berekspresi sedikit mengurangi beban mereka memikul materi eksak yang hingga 3 kali pertemuan seminggu.

Supaya mereka dapat memahami secara lebih mendalam sebelum proses berkarya, para akselerator diajak untuk menyelami sepintas tentang seni rupa nusantara dan mancanegara. adapun materi tentang ini dapat di download di kumpulan materi akselerasi.

berikut ada seorang siswa akselerasi yang terkenal cukup nyentrik dengan pola kesehariannya yang istimewa.

Ahmad Muzza

berikut yang ingin lihat foto-foto berkarya seni grafis….maaf di luar konteks artikel…

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili