Skip to main content

Curhat: Merana Semua Tertinggal, tidak ada yang tersisa

Merana Semua Tertinggal, tidak ada yang tersisa - pagi ini, jangkrik masih saja bernyanyi berniat membangunkan ku yang masih berselimut kemalasan. jangkrik tidak berhenti bernyanyi hingga telinga ini terbayang hal-hal yang tidak nggenah. tiba-tiba saya bergerak cepat, sangat cepat menyambar sebuah tempat yang sepi, tempat yang tidak ada secuil pun bangunan, gedung, listrik, sinyal HP, dan kendaraan bermotor.
jangkrik telah membawa saya ke tempat nan jauh dari dunia modern. tempat yang penuh dengan desakan pohon-pohon besar, berjejeran tak beraturan jutaan tumbuhan ilalang menyelimuti coklatnya bumi dengan warnanya yang  hijau segar. nampak dari jauh kawanan srigala sedang makan kijang hewan buruannya.dari sebelah kanan terdengar suara gemuruh air yang terasa sangat menyejukkan, sebelah kiri nyanyian jangkrik silih berganti secara harmonis semacam paduan suara bersama burung hantu, dan kodok-kodok hitam legam oleh lumpur.
ku beranjak berdiri, menengadah ke langit lepas, tidak ada apa-apanya hanya kerlap-kerlip lampu pijar kecil tergantung di angkasa, bulan yang cantik pun tak nampak hidungnya.ku pandang diriku sendiri, ku masih memakai sarung warna biru bergaris, baju batik coklat motif burung, tidak bersandal alias ceker, berkopyah hitam nan kusam beberapa bagian sudah berubah menguning.
ku pasti bermimpi," gumamku".
ku kablok pipiku yang tepos, "Plok".
" ini tidak mimpi," gerutuku cemas".
trus dimana ini? dimana kasur empukku? dimana bantal gullingku? dimana gambar wanita idamanku yang terpajang berjajar di dinding kamarku?
semuanya hilang, semuanya tidak terbawa, semua tertinggal.




Perhatian:
saudaraku......pembaca Blog saya yang budiman, artikel saya yang berlabel CURHAT ini, adalah kisah nyata yang penulis alami, hanya saja gaya bahasa yang digunakan bertipe naratif dan bermajas Alegori. semua serba berkias dan berambigu.agar bisa melihat makna sesungguhnya pasti ada keganjalan rasionalitas di sana, nah.....itulah kuncinya..

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili