Skip to main content

Membuat ragam hias di Media Keras

Media keras itu pengertiannya cukup banyak variannya, bisa batu, kayu, besi, baja, dan bahkan kuningan serta tembaga. Berbagai bahan menuntut konsekuensi teknik dan perlakuan yang berbeda pula. Misalnya media keras yang digunakan adalah KAYU, maka harus dipilih terlebih dahulu kayu yang jenis apa, kayu Jati, Sengon, Randu, Kayu Tahun, Glugu, dsb. Masing-masing kayu mempunyai karakter yang berbeda. ANdaikata memilih kayu Jati, maka karakternya adalah keras”atos” berserat , dan berwarna sesuai coklat muda hingga coklat tua, serta jika di cat dipermukaannya cenderung kurang bisa menyerap cat.

Dengan mempertimbangkan berbagai kesulitan jika menggunakan media Kayu, maka di MTsN Kunir memutuskan menggunakan media Sintetis dengan teknik Cor berbahan dasar Gypsum. Tentu saja bahan ini menuntut proses pencetakan dulu baru kemudian dilakukan Proses pewarnaan sesuai dengan motif dan gaya yang dikehendaki. Kesulitan terberat adalah pada proses cetak COR di cetakan yang terbuat dari Spon Busa Ati, kesulitan tersebut dikarenakan karakter Gypsum sangat cepat kering sehingga pengecorannya harus cepat dan cepat, sebelum mengering di adonan.

fase selanjutnya setelah di COR, barulah masuk ke materi Inti yaitu membuat pewarnaan dengan konsep Ragam Hias, bisa menggunakan motif flora, fauna, figuratif, dan Geometris. Cat yang digunakan paling hemat adalah cat Poster, ada beberapa siswa yang menggunakan cat akrilik, “lebih bagus” tentunya. Kelemahan cat poster jika digunakan mewarna Gypsum adalah warnanya terlalu menyerap di permukaan Gypsum sehingga berakibat lambat laun warnanya memudah, yang awalnya berwarna merah berubah menjadi merah padam sedikit tua.

jika nanti sempat akan saya lampirkan beberapa foto dokumentasi karya siswa yang cukup bagus....Dokumentasinya dapat di Lihat di LINK berikut –ragam hias media Keras –portfolio

2017-02-13_093753

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili