Skip to main content

Pramuka : Surat Buat Pemimpinku

Surat buat pemimpinku,.,.,

Kawan, meski sudah tak lagi menduduki kursi tersebut, ijinkanlah tulisan ini menyapa memberikan sebuah patah atau dua patah kata tentang hal yang mungkin dulu pernah terjadi, yang sekarang terjadi kembali. Mungkin ada yang akan berpendapat bahwa cumin bisa ngomong saja, biarkan..apapun itu adalah persesi yang perlu disikapi dengan sikap yang lebih dewasa.

Baiklah kawan kita mulai saja, pertama kawan kedudukan sebagai pemimpin itu seringkali memberikan dampak psikis yang dinamakan high power syndrome, dimana setiap pemimpin termasuk kau kawan, akan memiliki perubahan sikap yang cukup mendasar diantaranya, memiliki pandangan visioner, cenderung formalis, lebih mengepentingkan kepentingan organisasi, hubungan teman dimanfaatkan demi mensukseskan organisasi, semakin kurang perhatian dengan bawahan karena alasan ada kepentingan lain yang lebih penting, dan ragu dalam menentukan hal yang harus dikerjakan dalam satu waktu, serta tidak berani mengambil keputusan karena tidak tahu dan tak mau tahu.

Kedua, pemimpin cenderung mengalami low power syndrome, yaitu kau akan mengalami rasa minder ketika melihat bawahan ternyata lebih hebat dan lebih cakap, memiliki rasa putus asa kala tidak dapat mengayomi bawahan dengan baik, merasa terpukul bila ternyata bawahan tidak merasa bangga dengan pimpinannya, merasa tidak berguna kala tidak mampu memberi solusi pada bawahan yang sedang kena masalah, dan tidak dapat mengambil keputusan yang tegas dikarenakan ketidakberanian mengambil resiko.

Ketiga, slow syndrome,dimana pemimpin merasa acuh, alias terserah bawahan mau ngerjakan apapun, pemimpin hanya tekan tanda tangan selanjutnya terserah anda, baik buruk tidak akan saya kasih komentar.

Hati-hatilah pemimpin Racanaku, jika ketiga hal tersebut ada salah satu yang bersangkar dalam dirimu, segeralah instropeksi diri, buat keputusan yang terbaik, diskusikan dengan pemangku jabatan lain yang ada di kanan-kirimu, jangan sampai jatuh pada poin ketiga, poin ni adalah poin paling mengerikan bila anda menjadi pemimpin, karena ada tidaknya anda seakan tidak ada gunanya,….

Selamat berjuang.,.,.

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili