Skip to main content

Pramuka: Peringatan ke-50 Hari Pramuka

Jakarta, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertindak sebagai Pembina Upacara dalam peringatan ke-50 Hari Pramuka di Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta, Minggu (14/8) sore. Perayaan tahun ini mengangkat tema ‘Satu Pramuka untuk Satu Indonesia, Jayalah Indonesia’ dan subtema ‘Pramuka Penyelamat Generasi Muda’.
Ketua Kwartir Nasional Azrul Azwar mengatakan dalam sambutannya, sesuai tujuan pencanangan gerakan revitalisasi Pramuka, lima tahun lalu, Gerakan Pramuka Indonesia telah meluncurkan banyak program. “Untuk lebih meningkatkan citra Gerakan Pramuka agar diterima masyarakat telah dilakukan berbagai kegiatan, di antaranya jambore di internet, penerbitan radio pramuka, dan penerbitan buku-buku pramuka,” ujar Azrul.
Usai sambutan Ketua Kwartir Nasional, acara dilanjutkan dengan penganugerahan tanda jasa Pramuka kepada mereka yang dianggap berjasa memajukan Pramuka. Mereka, antara lain, Kapolri Jenderal Timur Pradopo, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan Gubernur Lampung Sjachroedin yang menerima Lencana Melati. Sedangkan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo menerima Lencana Darma Bakti.
Dalam amanatnya sebagai Pembina Upacara, Presiden SBY mengucapkan selamat kepada Kwartir Nasional Gerakan Pramuka yang telah berhasil melakukan revitalisasi sehingga mendorong terbitnya UU No.12 tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. “Juga sukses mengembangkan dan meningkatkan kualitas gugus depan di 320 ribu gugus depan di seluruh pelosok tanah air,” kata Presiden SBY, yang juga Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka.
Di akhir acara, para peserta upacara disuguhi tarian betawi yang mencoba menyatukan seluruh unsur seni di tanah air, sebagai simbol dari Gerakan Pramuka.
Presiden SBY didampingi Ibu Negara Hj Ani Bambang Yudhoyono. Hadir dalam acara ini, antara lain, Wakil Presiden Boediono dan Ibu Herawati Boediono, Menko Kesra Agung Laksono, dan Menpora Andi A Mallarangeng. (arc)
Sumber: www.presidenri.go.id

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili