Skip to main content

Seni Grafis: Semakin kehilangan arah tujuan

pameran seni grafis UM Malang maret 2011
Identitas seni grafis Indonesia masih belum jelas. Untuk itu, Festival Grafis Berseni 2011 dengan tema "Reframing Printmaking" akan diadakan pada 15 September hingga 6 Oktober 2011 di Lawangwangi Art & Science Estate, Bandung.

Dalam siaran pers disebutkan, "Hal ini dilakukan karena seni grafis di Indonesia masih meraba-raba." Berdasar pada hal tersebut, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) mencoba meningkatkan minat dan memublikasikan seni grafis melalui Festival Grafis Berseni 2011. Ketua Festival, Indina Asri menyatakan, "Festival ini akan memacu kreativitas, inovasi, serta produktivitas seniman lainnya untuk berkarya. Eksistensi juga menjadi fokus dalam festival ini."

"Seni grafis sangat eksploratif walau dasarnya sama," ungkap seniman Tisna Sanjaya yang menjadi pembicara pada jumpa pers. Perkembangan media pun menjadi salah satu bentuk eksplorasi dalam seni grafis. "Seni grafis pun berkembang seiring dengan perkembangan medium yang digunakan, karena itulah seni grafis menjadi beragam. Sekarang ini, mahasiswa mulai banyak yang mendalami seni grafis ini dalam berbagai bentuk," tambahnya.

Dalam festival ini terdapat tiga rangkaian acara yang berupa workshop, diskusi, dan pameran utama dengan topik Cultural Lag akan diikuti oleh 51 seniman dengan total 70 karya. "Sebenarnya untuk pameran sendiri, kami ingin menantang para seniman untuk merespons tentang ketidakseimbangan perkembangan aspek budaya menjadi sebuah karya," papar Ketua Divisi Bidang Pameran, M. Adi Nugraha.

Dari 51 seniman, 12 di antaranya merupakan seniman senior di Indonesia yang diundang. Selain itu akan dipamerkan juga arsip karya tahun 70-an. Selain seniman lokal yang berpartisipasi, seniman dari Malaysia dan Australia pun ikut serta meramaikan festival ini.

disadur dari Arief Sujatmoko
demi perkembangan seni grafis Indonesia,

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili