Skip to main content

Curhat: Perpisahan Terbahagia Untuk Selamanya

Perpisahan Terbahagia Untuk Selamanya - angin semilir tenang, daun-daun bergerak pelan, nampak mencoba menenangkan dirinya melepaskan dirinya dari kekangan akar yang memenjaranya hingga tak dapat selangkahpun berjalan menikmati kehidupan selamanya.angin itu seolah olah pelipur lara daun, cabang ranting, ranting, dan batang pohon. karena angin, daun bisa menari meliuk-liuk kesana kemari, bersandar di sisi kanan beralih kesisi kiri, terkadang daun bisa terhempas bebas melayang dari jeratan kehidupan pohon.kala terbebas inilah daun merasakan terbang sekali dalam hidupnya, sekali diakhir hidupnya, dan sekali terbahagia yang tidak bisa dirasakan ketika menikmati kehidupan, meskipun hanya beberapa detik.
itulah perpisahan.
lambat laun, daun lainnya merasa iri, ingin merasakan hal serupa yang dirasakan si Daun yang pertama. semua daun sepakat, mereka semua berdoa kepada Tuhan untuk mendatangkan sahabat mereka yang paling baik, yaitu angin. kali ini angin yang daun minta bukanlah angin biasa, bukan angin semilir yang hanya menggoyangkan pinggul mereka, melainkan angin yang mampu membuat mereka terbang, fly sebagaimana hewan dan manusia, sekali lagi meski harus ditebus dengan kematian.


tak lama kemudian, dari kejauhan burung-burung pipit beterbangan seperti dikejar hal besar yang menakutkan, tupai-tupai pun berduyun-duyun meninggalkan makanannya masuk ke dalam rongga-rongga pohon untuk berlindung, entah berlindung dari ancaman apa. daun semakin terkejut, ratusan manusia berlari terbirit-birit lengkap dengan semua harta bendanya, televisi, kambing, sapi, kasur, motor, mobil bahkan tak terlupakan ada yang membawa bunga mawar yang baru tadi malam dikasih oleh kekasihnya.


daun tetap tenang, berusaha menurunkan kegalauan, bercampur pasrah dan kekwatiran. maka muncullah, sebuah undukan besar berwarna hitam pekat memutar-mutar seperti es krim rasa coklat membentuk kerucut terbalik yang sungguh amat besar. dalam hitungan detik gundukan itu menyambar seantero pohon, tak ada satu daun pun yang tersisa. bukan hanya itu semuanya ranting, batang, akar, semua ikut terbang tergerus kejamnya gundukan hitam, yang tidak lain adalah angin penolong.


daun, ranting, batang dan akar tertawa riang, bahagia, karena dapat merasakan terbang, terbang, terbang.......meskipun harus berjumpa dengan kematian.....


Perhatian:
saudaraku......pembaca Blog saya yang budiman, artikel saya yang berlabel CURHAT ini, adalah kisah nyata yang penulis alami, hanya saja gaya bahasa yang digunakan bertipe naratif dan bermajas Alegori. semua serba berkias dan berambigu. agar bisa melihat makna sesungguhnya pasti ada keganjalan rasionalitas di sana, nah.....itulah kuncinya..

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili