Skip to main content

Seni Rupa: Fungsi Seni Secara Umum

Di sela-sela pemenuhan kebutuhan hidupnya manusia senantiasa mencari peluang untuk menyalurkan ekspresi seninya. Seni merupakan kebutuhan hidup yang penting. Dalam sejarah umat manusia, seni selalu menjadi bagian dari kehidupan.
Kebutuhan hidup manusia sendiri dapat digolongkan ke dalam tiga - jenis. Yaitu:
(1) kebutuhan primer atau pokok, seperti makanan, pakaian, dan rumah;
(2) kebutuhan sekunder atau sosial, yang terwujud dalam usaha-usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan primer yang melibatkan orang atau sejumlah orang; dan
(3) kebutuhan integrat atau yang berkaitan dengan berbagai kebutuhan manusia sebagai makhluk budaya.
Seni merupakan kebutuhan manusia yang tergolong kebutuhan integratif yang terkait dengan kebutuhan pokok dan kebutuhan sosial.

1. Seni dari Kebutuhan Pokok
Pangan (makanan) 
Makanan tidak menyangkut hal perut semata. Wujud ma¬kanan yang cantik dilihat tentu lebih menggugah selera orang yang akan menyantapnya. Itulah sebabnya terdapat seni menyajikan hidangan. Bagai¬mana pun sederhananya suatu budaya, masyarakat senantiasa mempunyai keinginan untuk memperindah bentuk makanan yang dikonsumsinya, apalayi bila makanan tersebut disajikan untuk orang lain atau oranq banyak. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa bentuk makanan yang disajikan atau yang dikomsumsi sehari-hari, secara tidak langsung dilakukan untuk memenuhi kebutuhan seni yang terkait dengan kebutuhan pangan.

Sandang (pakaian)
Pakaian tidak hanya berfungsi untuk menutupi dan melindungi tubuh dari kondisi lingkungan alam saja, tetapi juga sebagai sarana sosial budaya. Semakin tinggi peradaban manusia, semakin tinggi fungsi sosial dan budaya dari pakaian ini. Pakaian merupakan suatu gengsi, lambang status sosial manusia. Selain itu, pakaian di¬ kenakan manusia berdasarkan pertimbangan nilai-nilai moral dan kesopanan yang dianut oleh masyarakat. Pakaian juga dapat berfungsi sebagai identitas budaya pada masya¬rakat tertentu. Misalnya, pakaian adat Flores tentu berbeda dengan pakaian adat Minahasa. Dengan demikian dapat dikatakan, bahwa pakaian sebagai benda pakai sekaligus benda hias, selain sebagai penutup dan pelindung tubuh manusia dari cuaca ataupun sebagai penghias, juga dapat dianggap sebagai identitas sosial-budaya.

Papan (tempat tinggal)
Kebutuhan akan tempat tinggal mendorong manusia menciptakan rumah. Manusia membangun rumah untuk melindungi dirinya dari gang¬guan-gangguan alam, seperti hujan, panas matahari, angin, atau binatang buas. Selain sebagai tempat tinggal, rumah merupakan karya seni. Betapa pun sederhananya, rumah merupakan hasil ekspresi manusia yang dipedomani oleh budayanya. Rumah dibuat dari berbagai komponen bahan yang diperoleh dari lingkungan alam dan disusun secara artistik. Dari kamar tidur, dapur, sampai atap, semua ditata sedemikian rupa sehingga nyaman ditinggali dan berfungsi sebagaimana mestinya.

Rumah Adat Tradisional : Rumah bolaang mongondow 
Demikianlah seni juga banyak terlibat dalam pemenuhan kebutuhan manusia akan tewpat tinggal dan tempat berlindung.

2. Seni dan Kebutuhan Sosial
Pendidikan Seni
Seni memiliki fungsi yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung bagi manusia. Fungsi yang secara langsung dapat dirasakan adalah sebagai media untuk berekspresi diri, berkomunikasi, bermain, dan menyalurkan bakat yang dimiliki Secara tidak langsung, manusia dapat memperoleh manfaat pendidikan melalui pengembangan berbagai kemampuan dasarnya untuk belajar. Selain itu, melalui pendidikan seni manusia dapat memperoleh kehalusan budi pekerti, karena seni mengolah kepekaan manusia terhadap alam dan lingkungan sekitar serta hal-hal vana berkaitan dengan keindahan.

Kemampuan dasar manusia yang dapat dikembangkan melalui seni meliputi
1. Perkembangan fisik yang berkaitan dengan kegiatan seni adalah kemampuan gerak. Gerak/motorik dapat dibedakan menjadi motorik kasar dan motorik halus. Seni banyak terkait dengan motorik halus. Menggambar, membentuk, mematong, serta menggerakkan jari sewaktu menari dan memainkan alat musik merupakan gerak motorik halus. Gerak kepala, tangan, kaki, dan tubuh saat menari dan memainkan peran adalah contoh motorik kasar. Melalui seni, kemampuan motorik manusia bisa berkembang.
2. Daya serap berkaitan dengan kemampuan manusia menerima masukan dari inderanya. Dalam kegiatan belajar, kepekaan manusia untuk menaf¬sirkan dan merespon masukan-masukan amat penting. Menyerap hal yang terjadi di lingkungan dan diubah dalam sebuah lagu, menyerap kesan alam sekitar untuk dituangkan lewat lukisan.
3. Daya pikir berkaitan dengan kemampuan manusia mengolah kesadaran terhadap lingkungannya, mengolah pengetahuan yang dimiliki, dan menunjukkan hubungan dirinya dengan lingkungannya. Melalui kegiatan berolah seni, manusia mengembangkan kesadaran terhadap lingkungan sekitarnya. Dari hal - hal yang telah diserap tadi diperlukan proses olah piker untuk bisa menjadi suatu karya seni. Sehingga, dapat meningkatkan kemampuan pengamatan dan berpikir kritis.
4. Emosi berkaitan dengan kemampuan manusia mengungkapkan perasaannya secara bebas dan spontan. Hal yang tak bisa diungkapkan lewat kata-kata dapat diekspresikan lewat karya seni. Lagu misalnya, seringkali merupakan tumpahan emosi dari pengalaman hidup penciptanya.
5. Daya cipta atau kreativitas berkaitan dengan kemampuan manusia berpikir kreatif. Kreatif berkaitan dengan hal yang baru, unik, dan khas. Karya seni yang baik bukan hasil mencontek atau meniru karya lain. Karya lain bisa menjadi sumber ilham, tapi kita harus membuat kreasi karya yang lain agar karya kita bernilai lebih tinggi dan diakui masvarakat.
6. Cita rasa keindahan. Cita rasa keindahan berkaitan dengan kemampuan - manusia dalam menata unsur-unsur seni secara harmonis berdasarkan kaidah-kaidah seni. Cita rasa keindahan lebih cenderung pada kegiatan untuk mengolah kepekaan rasa akar, nilai-nilai keindahan. Nilai keindahan bagi manusia berkaitan dengan kepuasan batin. Kesadaran akan nilai-nilai keindahan melalui kegiatan berolah seni, berfungsi untuk menyelaraskan otak kanan dan otak kiri sehingga membuahkan cara berpikir kritis dan kreatif.
7. Sosial, seni pun memberl kesadaran bahwa manusia satu berhubungan dengan manusia yang lain. Kesadaran sosial ini diolah dalam kegiatan seni sehingga menumbuhkan sikap dan perasaan dalam berkomunikasi, bekerja-sama, dan menghargai pendapat manusia lain.

Keagamaan
Setiap manusia memiliki kesadaran terhadap Tuhan yang diwujudkan dalaln agama. Setiap agama memiliki pedoman tata cara beribadah dan tempat ibadah. Tempat ibadah sebagai karya seni bangunan merupakan ungkapan manusia yang mengandung nilai-nilai keindahan, di samping nilai-nilai religi. Secara fisik, tempat ibadah dapat dilihat sebagai suatu bangunan yang merupakan hasil karya manusia yang diatur dan diarahkan oleh budaya masyarakat setempat dan kaidah- kaidah agama tertentu.

Ritus Kehidupan
Setiap manusia yang berbudaya, termasuk masyarakat nusantara yang berada di berbagai daerah, memiliki upacara atau ritual yang berkaitan dengan lingkaran hidup manusia. Sejak dalam kandungan, kelahiran, khitan, perkawinan, sampai dengan kematian, banyak rangkaian upacara dilakukan.

Dalam upacara-upacara ini banyak karya seni yang terlibat. Dalam pesta adat perkawinan misalnya, tempat pesta perkawinan ditata sedemikian rupa sehingga menjadi indah, hiburan musik dan tarian menyemarakkan acara pesta, makanan dengan berbagai bentuk disajikan dengan apik, dan para tamu mengenakan pakaian dengan berbagai model dan warna yang menarik.

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili