Skip to main content

Curhat: Inilah Saya

keganasan Api Pikiran dan Darah hati
tahu tidak, saya itu orang paling bodoh setubuhku ini. saya ini selalu membuang isi pikiran ke hati, dan hati menguapkan isinya dengan menyemburkan ke pikiranku. mereka berdua selalu melakukannya, terlebih ketika muncul kotoran yang memasuki pikiran---wah bagi pikiran, kotoran adalah amunisi untuk menghujam hati---dengan sekeras tenaga pikiran menghantamkan kotoran ke hati, hati tidak tinggal diam, secepat itu pula membakar kotoran dengan suhu tertinggi--bahkan emaspun bisa leleh olehnya--, lalu melemparkan limbahnya ke pikiran. begitulah seterusnya hingga detik ini.
itulah saya, dengan pikiran dan hati saya. oh ya...kala yang datang darah menghampiri hati--wah, hati kegirangan punya teman untuk membanjiri dengan darah---, maka darah sigap mencampurkannya dengan racun untuk dengan segera di hujankan tepat di atas pikiran sampai kota pikiran tenggelam oleh darah beracun. dalam kondisi ini, saya sadar tapi perlu disadarkan akan kebenaran dan kebaikan masa depan. bisa saja dalam kondisi ini saya menjadi manusia penuh dosa, bisa pula saya memerahkan keputihan mata lengkap dengan keganasan muka berapi-api kemurkaan.
sampai detik ini, saya masih menapaki jalan mencari burung merpati pemakan pikiran dan hati dengan harapan, segera menyingkirlah derita pikiran dan hati yang terus saja saling tak seirama. terlebih lagi ketika lantunan lagu kehidupan menggoyangkan koplo bergemakan sound system sepuluh ribu watt, sejenak hati dan pikiran bergoyang bersama menikmati kegilaan akan kenikmatan sesaatm kenikmatan yang nikmat namun pahit dan sakit keduanya---hati dan pikiran--, sakit atas hujatan dan pemerkosaan hati dan pikiran manusia yang lain. ternyata rasa itu lebih sakit-bahkan sangat sakit, saking sakitnya pikiran ingin menghilang dari perseteruannya dengan hati.
kawan biarkanlah perseteruan hati dan pikiran ini tetap berjibagu dalam jiwa saya, kawan jangan mengusiknya, karena sejatinya hati dan pikiran ini tidak bisa didamaikan, tidak bisa diusik. biarkanlah sakit perseteruan ini mendarah daging membuat sesosok makhluk yang lebih bijaksana. terima kasih....

Comments

  1. MINTA MAAF PAK...SAYA BBACA ARTIKEL SAMPEAN INI YANG TERAKHIR...TAPI SAYA DAH TERLANJUR NGOMENTARI ARTIKEL SAMPEAN YANG SAYA BACA DULUAN...MINTA MAAF PAK FAJAR...MAAF...

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili