Skip to main content

Seni Musik Apresiatif Keunikan Lagu Daerah Setempat

Sikap apresiatif terhadap lagu daerah
Mengapresiasi suatu karya seni music dapat dilakukan dengan banyak cara diantaranya:
1. Mendengarkan lagu-lagu daerah
2. Memahami syair-syair lagu-lagu daerah
3. Mengenal alat-alat music daerah
4. Ikut berperan serta dalam nejaga melestarikan dan mengembangkan music daerah termasuk lagu-lagu daerah setempat.

Instrument pengiring
Yang dimaksud dengan instrument pengiring disini adalah sebuah alat music yang dipakai untuk mngiringi suatu lagu. Instrument tersebut disesuaikan dengan penggarapan lagu, instrument tunggal atau kelompok.
Inttrumen biasanya dibagi menjadi dua yaitu, instrument tradisi dan non-tradisi. Instrumnen tradisi adalah alat music yang diciptakan oleh nenek moyang kita dan diwariskan secara turun temurun. Biasanya alat music tradisi mempunyai kekhasan sendiri menurut daerahnya. Jika dilihat dari cara pembuatan, bahan dan cara memainkannya instrument tradisi dibagi menjadi 4 macam:
a. Instrument pukul
b. Instrument gesek
c. Instrument tiup
d. Instrument petik
Dibawah ini beberapa jenis instrument tradisi:
1. Gendang Melayu

Gendang melayu bersal dari daerah Melayu Deli Sumatera Selatan,digunakan sebagai instrument pengiring kesenian Melayu Deli dan Ronggeng Melayu.

2. Marwas

Bentuknya seperti kendang, terdiri dari dua pasang, digunakan sebagai instrument pengiring orkes gambus dan tarian japing(Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Riau)

3. Rebana

Instrumen rebana sering digunakan untuk mengiringi kesenian-kesenian islam, lagunya bersifat puji-pujian yang biasanay bercerita tentang perjalanan Nabi Muhammad SAW

4. Kendang jawa

Merupakan instrument pukul yang terbuat dari kau nangka da kulitnya terbuat dari kulit kambing. Biasanya digunakan untuk mngiringi gamelan terdiri dari tiga jenis kendang (kendang gede, kendang ketipung, kendang ciblon)

5. Jidor

Biasanya digunakan untuk ksesnian tajidor, masyarakat biasa menyebut tajidoran. Instrument ini termasuk juga alat music pukul.

6. Tifa

Tifa sejnis kendang tapi bentuknya lebih panjang, cara memainkannya disandang dan menggunakan alat pemukul atau dipukul dengan tangan. Instrument ini berada di Irian Jaya , Maluku, dan Kalimantan Tengah.

7. Garantung
Yaitu insrumen yang terdapat di Tapanuli, terbuat dari bilah-bilah kayu berjejer yang dirangkai dengan tali dan dimainkan dengan cara dipukul menggunakan alat pemukul.

8. Tanggetong
Merupakan jenis alat music yang berdawai pukul bahan yang digunakan dari bamboo dan dawainya juga terbuat dari bamboo, terdapat dua dawai

9. Gambang

Instrument ini berasal dari jawa yang juga termasuk dalam instrument gamelan Ageng, terbuat dari bilah-bilah kayu yang berjejer.

10. Angklung

Instrument ini berasal dari Jawa Barat yang terbuat dari bamboo, panjang instrument ini bervariasi, cara memainkannya dengan menggoyangkan instrument tersebut.

disarikan dari: Khoirunniusa,Elvira.Seni Budaya. Neo Quantum: Surakarta

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili