Skip to main content

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain :

  1. Gaya Primitif

sapi

Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut :

a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan.

b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan.

c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang.

Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat

a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan)

b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan.

c. karya yang diciptakan lugas atau apa adanya, peraturan, susila, dan etika (sopan santun.

  1. Karya Seni Rupa Dua Dimensi Gaya Primitif Masa Awal

Objek yang digambarnya sebagian besar adalah binatang buas atau hutan dan manusia. Objek-objek tersebut dilukis secara ekspresif (penuh perasaan)

  1. Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Gaya Primitif Masa Awal

Seni kriya gaya primitif pada awalnya berbentuk sederhana dan kasar. Seni ini belum banyak mengenal ornamen atau ukiran. Adapun yang dihasilkan dari karya ini berupa barang-barang pakai.

Selain karya seni rupa gaya primitif masa awal juga terdapat gaya primitif masa sekarang. Gaya primitif seni rupa masa sekarang banyak terdapat di berbagai cabang seni rupa. Gaya primitif banyak diminati dengan maksud mangambil nilai seninya, bukan nilai mistik atau nilai ritual.

Kesan magic pada karya seni rupa gaya ini menjadi daya tarik tersendiri disamping bentuknya yang khas dan pengembangan kreativitas perupanya. Berikut ini merupakan contoh karya seni rupa gaya primitif masa sekarang!

  1. Gaya Baru atau Modern

Perwujudan (visualisasi ) karya seni rupa tidak sekedar peniruan alam, tetapi juga ekespresi batin dari ide dan kreativitas perupa. Bentuk (form) yang tercipta tidak harus memiliki bentuk yang sama persis dengan objek alamnya, tetapi bisa jadi unsur bidang, garis, dan warna berlainan dengan kenyataan objek alamnya.

Bentuk atau wujud karya seni ini merupakan olahan pemikiran perasaan dan fantasi atau imajinasi perupa.

Seni rupa gaya baru adalah tataran nilai seni yang lebih. Berkarya seni rupa tidak sekedar aktifitas fisik (lahiriah), tetapi juga aktifitas psikis (batiniah).

Ciri seni rupa gaya baru atau modern, antara lain

a. berbentuk unik;

b. batasan pengelompokan seni menjadi kabur, tidak terpisah antara seni lukis, seni patung, dan seni arsitektur;

c. pembebasan diri dari keterkaitan hokum seni yang lazim sehingga karya ini lebih bebas dan ngepop;

d. wujud karya terkesan aneh, bahkan terkadang sulit dipahami bagi orang awam apabila tanpa memiliki pengetahuan seni rupa yang mendalam;

e. objek dan corak karya seni rupa gaya indah tampak bebas dan hampir tidak terbatas sehingga menimbulkan aliran-aliran dalam seni rupa.

  1. Gaya Klasik

Seni rupa gaya klasik memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut

    1. Pada awalnya, seni rupa gaya klasik di ilhami masa sejarah atau zaman kerajaan yang penuh keindahan, kemegahan, kewibawaan, dan kesempurnaan. Hal ini disesuaikan dengan sifat pemerintahan zaman kerajaan. Raja sebagai penguasa yang absolut waktu itu mempunyai kekuasaan untuk menghendaki kelebihan tersebut di atas.
    1. Penggambaran segala sesuatu pada seni rupa gaya ini serba sempurna, termasuk objek manusia. Manusia digambarkan sempurna, seperti tubuh dan atribut atau pakaiannya. Pada gaya ini, laki-laki digambarkan penuh kekuatan, kegagahan, kepahlawanan, dan kekuasaan dengan tubuh yang atletis (sempurna). Adapun wanita digambarkan dengan sifat-sifat kecantikan, kehalusan, dan lemah gemulai atau lembut (feminim) dengan busana penuh hiasan (assesoris).
    2. Pada karya seni kriya dan seni bangun, tampak kemewahan berupa ornamen (hiasan), ukiran, dan cenderung glamour (elok, menarik hati, dan mengasyikkan).
    3. Bentuk karya seni rupa ini pada umumnya :
  • Proporsi sempurna
  • Penuh hiasan atau ornamen corak dekoratif
  • Kesan klasik (nilai seni puncak), glamour, dan mewah.

a. Seni lukis klasik pada awalnya tidak ditemukan peninggalannya, namun cirri khas gayanya banyak terdapat pada seni lukis Bali dan wayang beber.

b. Seni rupa dua dimensi gaya klasik manca negara tersebut berbentuk lukisan, bermotif hias corak dekoratif, dan penuh ornamen. Kesan yang tersimpan dari seni rupa gaya ini adalah kemewahan, idealisme (dambaan) orang, dan belum menggambarkan perspektif.

c. Bangunan yang terdapat pada karya seni rupa tiga dimensi gaya klasik mancanegara ini bersifat megah. Seni yang terkait adalah ritual keagamaan karena pada waktu itu mendapat pengaruh agama tertentu. Bentuk patung yang dihasilkan berproporsi sempurna. Bentuk bangunannya banyak ornamen, hiasan relief, dan patung.

Corak seni gaya baru mancanegara berkembang menjadi berbagai aliran, antara lain sebagai berikut,

a. Klasikisme

Aliran ini memiliki ciri-ciri :

1) generalisme (lazim dan umum);

2) kemegahan (mewah);

3) idealisme (sesuatu yang didambakan);

4) rasio menjadi titik tolak seni.

Tokohnya, antara lain Jacques Louis David Watten, Vigee Lebrum, dan Jan Ingres

 

b. Neo Klasikisme

Aliran ini dipengaruhi oleh seni klasik Yunani dan Romawi Kuno.

Sifat-sifat aliran ini, antara lain :

1) homosentris dan idealisme;

2) berkaitan dengan perasaan seseorang (subjektif);

3) mendambakan yang sangat harmonis

4) berusaha memikat hati

Tokohnya, antara lain Girodet, Michaelangelo, Leonardo da Vinci, dan Raphael.

 

c. Romantisme

Aliran romantisme muncul sejak adanya revolusi Prancis. Sifat dari aliran ini, antara lain :

1) penggambaran emosi yang memuncak;

2) penuh dinamika;

3) menggambarkan peristiwa yang sangat menarik (dramatis).

Tokohnya, antara lain Teodore Gericault, Eugene Delacroix, Millet, dan JBC Camile Caeat.

 

d. Realisme

Aliran ini realisme bertentangan dengan aliran romantisme yang emosional. Aliran realisme menggambarkan hal yang lebih nyata atau riil. Aliran ini cenderung melebihkan karakter.

Sifat aliran realisme, antara lain :

1) Melukiskan dunia tanpa fantasi;

2) Menggambarkan sesuai dengan kenyataan sebenarnya;

3) Cenderung melebih-lebihkan karakter.

Tokohnya, adalah Gustave Coubert.

 

e. Naturalisme

Naturalisme adalah melukis dengan cara meniru keadaan alam dengan mengutamakan bentuk dan kesamaan objek, warna, proporsi, dan bentuknya sesuai dengan keadaan asli.

Tokohnya, adalah Theodore Roussean.

 

f. Impresionisme

Impresionisme adalah melukis dengan mengutamakan kesan yang dihasilkan dari hasil pandang senimannya. Karyanya tampak tidak mendetail, hanya kesan yang tanpa garis penegas. Warna yang digunakan biasanya memilih yang cemerlang dari kilasan sinar.

Tokohnya, antara lain Manet, Claude Manet, Aguste Renoir, dan Camille Pissaro

 

g. Ekspresionisme

Ekspresionisme adalah melukis dengan goresan garis dan warna yang tampak spontan, tegas, cepat, dan dinamis (penuh gerak). Pelukis mengambil cirri-ciri khusus untuk ditonjolkannya sehingga menguatkan karakter (dengan distorsi atau penglihatan)

Tokohnya, antara lain Vincent Van Gogh, Gaagin, dan Eduard Munch.

h. Kubisme

Kubisme adalah melukis dengan menampilkan objek yang seolah terdiri atas bidang-bidang geometris, persegi, kotak, seperti kubus yang tersusun. Alam disederhanakan berkesan seperti bidang atau kubus. Penciptaan kubus dapat dihasilkan dengan garis atau warna.

Tokohnya, adalah Pablo Picasso dan Paul Cazane

 

i.Futurisme

Futurisme adalah melukis dengan berusaha menampilkan kedinamisan dan berusaha mengutarakan gerak serta khayalam masa mendatang.

Tokohnya, antara lain Umbereo Bocciani, Gialomo, Balla, Severin, dan Carlo Carra

 

j. Surealisme

Surealisme adalah melukis hal-hal yang khayal, intuitif, seperti dalam mimpi. Aliran ini banyak mengungkapkan hal-hal aneh dan ajaib yang ada diluar kesadaran.

Tokohnya adalah Salvador Dalli dan Yofra

 

  1. Dadaisme

Aliran ini menyajikan karya artistik dari bentuk-bentuk yang seram, magic, atau mengerikan.

Aliran ini banyak diilhami dari bentuk patung primitif dan karya kuno atau nenek moyang. Namun, dapat juga bentuknya seperti karya yang kekanak-kanakan (naïve).

Sifat aliran ini, antara lain :

1) dominasi warna hitam, merah, putih, dan hijau dengan pewarnaan yang primer, tajam, dan kontras.

2) Ada kecenderungan untuk menggambarkan kembali ke arah yang primitif, kuno,, dan magic

Tokohnya, antara lain Paul Gauguin, Paul Klee, dan Kurt Sewitter.

 

  1. Abstrak

Abstrak adalah melukis dengan tidak menggambarkan objek alam secara nyata atau riil karena banyak ditentukan ide pelukisnya. Wujud karyanya tidak menyerupai atau menyamai alam, tetapi menampilkan bentuk-bentuk atau fenomena yang artistik dan unik. Oleh karena itu, penghayatannya harus menguasai norma-norma seni rupa atau unsur dan prinsip seni rupa.

Tokohnya, antara lain Kandinsky, Jackson Pollock, dan Piet Mondrian

 

  1. Optic Art

Aliran ini lahir pada waktu diadakannya pameran lukisan besar di New York tahun 1960, dengan tema The Responsive Eye. Aliran ini juga sebagai reaksi terhadap aliran seni abstrak dan bentuk perkembangan kubisme.

Sifat dari aliran ini, antara lain sebagai berikut :

i. Unsur-unsur yang dipakai berbentuk geometris. Garis diulang-ulang dan diatur rapi sehingga diperlukan akurasi atau warna dan penempatan kesan ilmiah yang menonjol. Namun, emosi dan ekspresi agak dikesampingkan.

ii. Efek permainan mata (ilusi gerak) yang memperdaya optik sangat diutamakan.

Tokohnya, antara lain Victor Vossarely, Andy Worhol, Jackson Pollock, dan William de Leoning.

 

  1. Mobilisme Art atau Kinetik Art

Seni lukis ini mengutamakan gerak (benar-benar gerak atau bukan kesan), baik oleh angin, listrik maupun sebab yang lainnya. Karya yang dihasilkannya sebagian besar berbentuk tiga dimensi.Kinetik art merupakan bentuk perkembangan konstruktivisme.

Catatan :

Keterangan seni rupa dua dimensi gaya baru, antara lain sebagai berikut :

a. Karya seni rupa terdiri atas berbagai corak

b. Penggambaran objek, meliputi figurative, ekspresif atau abstrak penuh.

c. Teknik berkaryanya tampak lebih bebas.

d. Dalam seni lukis terdapat banayak aliran yang masing-masing aliran banyak pengikutnya.

Hal-hal yang terdapat pada seni rupa tiga dimensi gaya baru adalah sebagai berikut :

a. Karya seni rupa tiga dimensi gaya baru terdiri atas berbagai corak

b. Penggambaran objek, meliputi figurative, ekspresif atau abstrak

c. Teknik yang digunakan dalam berkarya lebih bebas

d. Dalam seni patung juga tampak berbagai aliran atau corak

e. Pada seni bangun menampakkan corak dengan meninggalkan hal-hal yang biasa. (konvensional).

 

Daftar Pustaka:

Modul Seni Rupa. Tulungagung:2009

Mohon Maaf Untuk Ilustrasi Fotonya Belum sempat menyempurnakan, bisa mencoba googling di Dunia Maya

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili