Pramuka: In Memorial RACANA UM 2009

Mr. Art
2
Racana UM: 2009, tahun yang belum lama, 3 tahun lalu...di tahun itulah, mata yang masih baru lahir dipaksakan memandang juauh ke depan. tangan mungil, yang hanya mampu menggenggam sudah disuruh mengangkat golok bersarung nan sakral. kaki belum bisa diluruskan, sudah harus naik turun tangga gedung A1, A2, dan A3 hanya demi sesuap uang.

seiring waktu berjalan, tumbuhlah dengan cepat bak tua sebelum waktunya.ranbut mulai ubanan, tubuh semakin kecil meninggi, berat badan susut habis, kuliah tercerai berai, apalagi pondok pesantren, takziran tok. semua hanya demi cinta(kata PADI)
lihatlah mereka,

mereka adalah kawan-kawan terbaik saya, mereka adalah orang yang menguatkan saya, mereka yang menegakkan tatapan mata saya, mereka yang mengukir manis di hati saya, mereka yang membuat saya bisa tersenyum kala tangis batin melanda, mereka membuat saya menangis bahagia, mereka pula membuat nasi pecel lauk secuil tahu serasa PIZZA, mereka membuat dunia saya lebih memiliki perjuangan hanya demi mereka tersenyum bahagia.

mereka adalah segalanya pada masa itu, meski mulut tidak pernah mengatakannya, terbelenggu gengsi jabatan.

mereka adalah (dari Kiri) Kak Supriyanto, Kak Ihsan Rumaru, Kak Uma Fadhila, Kak Tyas Deviana, Kak Langgeng, saya sendiri, KAK SUTEK (alm), KAK MARDI WIYONO, kak Endah Nurhidayati, KAk HERLINA, Kak Huda, (bawah kiri) KAk Dyah Purwahyuni, Kak Indah Tri, Kak Zakia Palupi, Kak Harwiyati Utami, Kak Dhini, Kak Widha.(belakang dari kiri) Kak Dwi, Kak Rizqi, Kak Istiqomah(tuban), Kak Dian(bojonegoro).-Kurang dua orang DOna, dan Diah.

mereka semua orang hebat, orang yang menghebatkan.

masih teringat dulu Kak Mardi Wiyono dalam suasana panas KMD proyek dari FIP UM, beliau bilang," bisa saya maafkan, tapi tidak bisa saya lupakan. sangat pedas, lebih pedas dari pada cabe satu truk....
teringat gosip selalu berkelana, dari Dyah-mbak Tit, berganti dhek TIT hingga sekarang tidak surut berganti. nuansa pacara di sanggar yang cukup berkontroversi,

teringat berhadapan dengan wanita yang tersendu tangis merasakan pahitnya kegiatan, teringat konflik linier hanya karena salah paham, teringat cinta lokasi hanya karena keakraban, teringat pemaksaan latihan drumband lagi-lagi karena harus tampil perfect saat KORSIK-dengan kak Andi.

terlalu banyak kenangan manis, pahit, sedih,yang jelas terima kasih yang tak terhingga wahai kawan-kawan terbaikku......

Post a Comment

2Comments

Post a Comment