Skip to main content

Curhat: Rindu pada yang tercinta

langit masih nampak suram, angin tak jua berhembus untuk membawa surat rinduku padanya, burung-burung terdiam, hanya kamar beralaskan kayu tua menyaksikan ku duduk termenung memandangi sejuta pohon tak tentu jenisnya. Dari kejauhan pucuk-pucuk pohon bergoyang, terenyak ku berdiri, angin telah datang. Cukup lama ku berdiri, ternyata hanya tupai yang sedang mengerjaiku, mereka tertawa lepas melihatku tertipu. Dasar tupai.
kasih sayang ibu, src: anekaremaja.blogspot.com
Ku kembali duduk termenung, perutku berdendang sebagai tanda minta sesuap kekenyangan, ku elus pelan kepadanya sambil ku berucap,” sabarlah perut, sebentar lagi angin datang, surat ini akan ku kirim, baru setelah itu nasi dan lauk yang telah ku masak akan enak rasanya”. Perutku dengan sabar menemaniku, terasa sekali bahwa perutku telah menangis kelaparan, tapi biarlah ku akan tetap menunggu angin datang.

Ku tetap duduk termenung dengan mata yang tak henti memandang arah datangnya angin, hingga tibalah waktunya mata ini mengeluh. Dia kehabisan air mata, kelopak matanya telah menonjol hitam, irisnya berubah menjadi merah padam. Ku bilang pada mataku, “ wahai mataku yang setia, bersabarlah, nanti air matamu akan ku isi kembali dengan sekantong air mata baru, hingga nantinya kau bisa kembali menemaniku untuk membersihkan pipiku dengan air matamu”. Mata melalui kerdipannya yang sayu mengisyaratkan “iya”.

Cukuplah ku menunggu angin datang, sedang yang di sana menunggu surat ini datang. Sudahlah akhirnya ku berkata kepada perut dan mataku, kawan....ku tidak kuat lagi menunggu, maafkan aku telah membuatmu menderita. Ku putuskan biarlah surat ini ku bacakan untuk dia di sini, semoga suaraku bisa didengar olehnya meski dia jauh di sana.

Ibu,,,,,,
Telah lama ibu meninggalkanku sendirian di sini,
Tidak ada yang membuatkanku susu seperti dul u lagi,
Tidak ada yang ku cium tangannya dengan luluran air mata lagi,
Tidak ada lagi senyum ketulusan yang mengukir indah di hati, kala ku pergi.....
Tidak ada lagi tempat bagiku untuk bercerita meski hanya tentang hati....
Ku berharap nanti kita masih bisa bertemu lagi,,,,
Dalam ruang yang lebih indah dari dunia ini,.,.,
Ingin rasanya mencium tanganmu lagi.....


Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili