Skip to main content

OPINI: Interpretasi JAN***---Sensor


JAN***-
kata ini seirama dengan DAN***, GAN***, dan DIAN***. secara arti kata, di kamus manapun tidak akan pernah bisa menemukannya. ketika googling pun, kata JAN*** ini teridentifikasi sebagai kata yang erat hubungannya dengan SURABAYA. bolehlah dibuat generalisasi bahwa asal mula kata JAN*** adalah dari SURABAYA, yang berarti SURABAYA adalah kotanya JAN***, lebih singkatknya SURABAYA adalah kota JAN***.
JAN***....
tanpa kata ini tidak sepantasnya 10 November diperingati sebagai hari Pahlawan, tahu kenapa????karena ketika AREK SURABAYA pada masa itu pasti mempekikkan JAN***...sebagai kode KEHORMATAN dan KEKORSAAN serta KENASIONALISMEan SURABAYA-INDONESIA. bayangkan ketika AREK SURABAYA teriak ALLAHUAKBAR sambil berlari kemudian menusukkan bambu runcing ke perut Belanda, maka yang dipekikkan ketika bambu runcing menancap tidak lain adalah JAN******************KK!! MATI KON!!!
JAN************K!!!
kata yang identik dengan ketidakterimaan akan perilaku orang lain, saat orang lain memaki ku, kemudian ku tidak terima, kontan saja LUDAH ku hujamkan ke bumi lalu dengan nada MANTAP ku pekikkan--tanda NASIONALISME BUNG TOMO---JAN***********KK!!, AWAKMU NGEJAK TAWUR !!!!!
JAN***...juga lekat dengan keakraban. saat ku bicara dengan teman,"JAN***, ku boleh pinjam duwit???, temanku jawab,"JAN***, ku lagi gak punya duwit ki...". nuansa keakraban ini sangat kontroversi dengan kondisi pada paragraf di atas. hal ini menandakan bahwa JAN*** menrupakan kata UNIVERSAL yang memiliki ambiguitas sesuai dengan konteks kondisi dan situasi.
JAN***!!!
posting ini cukup kontroversi, dan saya sadari itu. dalam kesadaran ini, saya mengalami dua kondisi di atas, kondisi JAN*** dan JAN***. DUA buah kondisi yang bercampur aduk, layaknya SATE AYAM yang nikmatnya luar biasa dengan saos berlebam TAHI SAPI.
dalam sadar pula, saya paham betul bahwa gejolak hati yang baik dan jelek kadang saling bertempur, mengeluarkan semburan hawa panasnya yang membuahkan keringat dingin. dingin sedingin tangan yang gemetaran setelah dengan ganasnya menusukkan bilah pisau tepat di hatinya sendiri.

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili