Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2015

Keterbatasan yang Tak Bisa Dipaksakan

Alhamdulillah, ungkapan syukur atas segala nikmat yang telah diberikan kepada saya dan kita semua. Allah telah memberikan akal, pikiran dan perasaan yang dibatasi dengan keterbatasan berbeda-beda, hanya Allah yang Maha tak Terbatas. Keterbatasan saya sebagai manusia terasa kontras tatkala berbenturan dengan semacam masalah atau amanat yang saya tak sanggup mengatasinya. Segenap upaya dan usaha dilakukan sebisanya agar mampu menuntaskan masalah tersebut, meski hanya sekedar berucap. Namun, masalahnya untuk sekedar berucap agar meringankan beban masalah saja sudah susah. Kesusaha untuk berucap dikarenakan keterbatasan pengetahuan mengenai hal tersebut. Takut salah, takut tidak sesuai, takut kontra pemahaman, dan takut menghalangi ide gagasan. Sementara ini, ijinkan saya diam untuk sebentar menguraikan keterbatasan sembari menggali kemampuan siapa tahu dalam waktu dekat Allah SWT memberikan hidayah. Amin

Kualitas Pendidikan A, B+, B, B-, C+, C, dan D

Perbedaan mencolok antara sekolah negeri dan sekolah swasta adalah tata kelola organisasinya. Kebanyakan sekolah negeri akan secara hierarki memiliki jenjang jabatan fungsional yang dapat dijadikan barometer penilaian kerja dan kinerjanya. Sehingga sekolah negeri apapun kondisinya akan terus berupaya meningkatkan kualitas kerja dan kinerjanya demi mendapatkan predikat tertentu dari pihak atasan. Hal ini tentu berbeda dengan sekolah swasta yang notabene mayoritas dikuasai oleh yayasan, di atas yayasan tidak ada lagi struktur hierarki yang mengawasi kerja yayasan, sehingga keberlangsungan sekolah swasta pijakan tertingginya tergantung kelihaian Kepala Yayasan dalam mengelola sekolah di bawah yayasannya. Sekolah swasta, dengan kriteria pengelolaan seperti di atas secara langsung akan berdampak pada kerja dan kinerja pengelola sekolah, dan kualitas pendidikan, sedang kualitas pendidikan berpengaruh terhadap kualitas peserta didik. kualitas peserta didik, menurut K-13 ditentukan dengan

POLITIK dan Pol-IRI di Sebuah Organisasi

Sebuah organisasi yang fungsional akan membawa pengaruh besar pula terhadap pola tingkah laku pelaku organisasi, terutama kepada pejabat tertinggi. Sebelum kita ulas seberapa pengaruh pejabat tinggi organisasi fungsional, maka kita bahas dahulu ciri-ciri organisasi yang fungsional. Menurut Wikipedia, ciri-ciri organisasi fungsional adalah 1. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan 2. Dalam melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi terutama pada tingkat pelaksanaan bawahan karena bidang tugasnya sudah tegas dan jelas digariskan. Dalam organisasi fungsional, koordinasi dititikberatkan pada eselon atasan 3. Pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas 4. Para direktur mempunyai wewenang komando terhadap unit-unit yang berada dibawahnya atas namanya sendiri, tidak perlu atas nama direktur utama bila ciri-ciri tersebut dikonversikan ke organisasi Sekolah, maka ciri tersebut akan menjadi seperti ini: 1. Pembidangan tugas secara tegas dan jel