Skip to main content

POLITIK dan Pol-IRI di Sebuah Organisasi

Sebuah organisasi yang fungsional akan membawa pengaruh besar pula terhadap pola tingkah laku pelaku organisasi, terutama kepada pejabat tertinggi. Sebelum kita ulas seberapa pengaruh pejabat tinggi organisasi fungsional, maka kita bahas dahulu ciri-ciri organisasi yang fungsional.

Bokong JebolMenurut Wikipedia, ciri-ciri organisasi fungsional adalah
1. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
2. Dalam melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi terutama pada tingkat pelaksanaan bawahan karena bidang tugasnya sudah tegas dan jelas digariskan. Dalam organisasi fungsional, koordinasi dititikberatkan pada eselon atasan
3. Pembagian unit-unit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas
4. Para direktur mempunyai wewenang komando terhadap unit-unit yang berada dibawahnya atas namanya sendiri, tidak perlu atas nama direktur utama
bila ciri-ciri tersebut dikonversikan ke organisasi Sekolah, maka ciri tersebut akan menjadi seperti ini:
1. Pembidangan tugas secara tegas dan jelas dapat dibedakan
2. Dalam melaksanakan tugas tidak banyak memerlukan koordinasi terutama pada tingkat pelaksanaan bawahan karena bidang tugasnya sudah tegas dan jelas digariskan. Dalam organisasi fungsional, koordinasi dititikberatkan pada kepala sekolah.
3. Pembagian tugas Wakil kepala Sekolah didasarkan pada spesialisasi tugas
4. Para Wakil Kepala mempunyai wewenang komando terhadap pejabat yang berada dibawahnya.

setelah melihat ciri-ciri tersebut di atas dapat diambil kesimpulan, bahwa organisasi fungsional telah terstruktur dengan baik pembagian tugas dari pimpinan hingga bawahan, yang artinya hierarki kepemimpinan sangat nampak jelas. Selain itu kehidupan organisasi memungkinkan untuk terus bertatap muka.

Pengaruh besar organisasi fungsional terhadap pola tingkah laku pelaku organisasi dapat dilihat pada cerita berikut.
" suatu ketika seorang kepala sekolah, mengagendakan untuk jalan-jalan ke maqom para Wali di beberapa tempat sekitar wilayah sekolahnya. Kepala sekolah pun mengajak bawahannya. Kegiatan tersebut dilaksanakan diluar jam ngajar, dan dengan dana pribadi kepala sekolah. "

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili