Skip to main content

Ulama' : Orang GR (Gedhe Rumongso) ojo sampek

KH. Hasyim Muzadi
Pondok Pesantren AL-Hikam Malang

Bersikap jujur terhadap diri sendiri adalah tidak mudah. Ada orang yan g melihat diri sendirinya lebih tinggi dari ukuran yang sesungguhnya, dan ada orang yang  melihat dirinya lebih rendah dari ukuran sesungguhnya. Oleh karena itu , inti dari muhasabah adalah bersikap jujur dalam melihat dirinya sendiri dan melihat diri kita dengan benar dan tepat. Para ulama’ berkata ,” barang siapa mengetahui dirinya yang sesungguhnya, maka dia akan mengetahui aib-aibnya”
Kalau kita mau melihat diri kita dengan jujur, niscaya kita akan mempunyai kejujuran kepada Allah SWT dan mengerti terhadap ketentuan-Nya. Para ulama salafussholihin telah membantu kita untuk bias jujur terhadap diri kita sendiri. Mereka telah mengajarkan 3 jenis bacaan yang harus sering kit abaca.
1.    Istighfar
Astaghfirullahal ‘adziim alladzi laa ilaaha illa huwal hayyul Qoyyuumu watuubu ilaih
2.    Agar kita cepat menuju kepada Allah SWT maka sebaiknya kita baca adalah
Hasbunallah wa ni’mal wakiil ni’mal maula wani’man nashiir, walaa haula walaa quwwata illa billahi ‘aliyyil ‘adzim
3.    Mengikuti teladan nabi Yunus as
Nabi Yunus AS pernah dikungkung oleh Allah SWT selama 9 tahun di dalam perut ikan. Kungkungan tersebut bias berarti dzahiriyah ataupun maknawiyah. Kungkungan secara dzahiriyah berarti badan kita yang dipenjara, sedangkan secara maknawiyah adalah hati kita yang dipenjara. Ketika hati kita tidak mampu melihat diri kita sendiri , sehingga kita mempunyai sikap GR(Gedhe Rumongso)  atau KR (kekecilan rumongso) sikap yang paling benar adalah bias merasa , bukan merasa bias. Adapun doa yang dipanjatkan oleh nabi Yunus AS ketika berada dalam perut ikan adalah:
Laa ilaaha illa anta subhaanaka inni kuntu minadzoolimina
Berdasarkan kisah di atas maka harus ada pengakuan terhadap kedzaliman yang pernah kita lakukan. Nabi Yunus AS saja masih mengaku salah, apalagi kita yang tidak berstatus sebagai nabi.
Oleh Karena itu kita harus mengakui kedzaliman terhadap diri sendiri ataupun terhadap orang lain.

disarikan secara khusus dari mediaummat.

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili