Skip to main content

Seni Budaya Dilema Mapel Seni Budaya dan UNAS

Pelajaran seni budaya di tingkat MTs atau SMP menurut pengalaman penulis, adalah pelajaran yang di no terakhirkan. Buktinya dengan kesantaiannya, pelajaran seni budaya sering dianggapnya sebagai pelajaran refresing yang tidak perlu dipikirkan secara mendalam. Anggapan ini berlanjut kepada guru seni budaya, kasus di lapangan guru seni budaya mayoritas menjadi guru yang tidak bisa kejam terhadap siswanya, hal ini menurut hemat penulis karena falsafah seni mengajarkan penialaian ekspresif yang sangat subjektif, sehingga perilaku siswa yang kurang menghargai guru dianggap sebagai pola tingkah wajar secara subjektif dalam dunia seni-pemaksaan bukanlah jiwa seni.


Sebagai mata pelajaran terakhir, urusan nilai pun juga menjadi momok terakhir bagi para guru seni budaya. Penerapan ujian tulis pada seni budaya membuat konsepsi seni sebagai area praktek yang edukatif berubah menjadi teoritis paten. Tidak jarang guru seni budaya yang kelabakan mengajarkan teori secara kilat kepada siswa demi menghadapi ujian tulis.

Seni budaya ketika dibenturkan dengan mata pelajaran UAS, ibarat cacing dengan ayam, seni budaya tidaklah dipentingkan mapel UAS yang paling penting. Buktinya ketika seni budaya pada jam pertama- sedang jam ke tiga ada pelajaran Matematika yang ada PR(pekerjaan rumah), siswa lebih suka mengerjakan PR dari pada memperhatikan materi  atau praktek seni budaya.

Dilemma yang menahun…..

Setelah direfleksi jauh dan dalam penulis mempunyai beberapa kesimpulan
  1. Seni budaya disepelekan karena guru seni budaya terlalu membebaskan siswa untuk berekspresi.
  2. Tidak adanya ikatan ketertarikan yang kuat siswa terhadap seni budaya karena materinya kurang menantang dan menarik

Lainnya,,.,.,.,.,.,.bingung

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili