Skip to main content

Hukum Memakai Pewarna Kuku, Tato dan Mencukur Alis Mata

1. Bolehkah menggauli istri yang baru bersih dari haid, sementara dia belum mandi besar?
2. Bagaimana hukumnya memakai pewarna kuku, dan bagaimana juga hukumnya memakai tato?
3. Bagaimana hukumnya memotong/mencukur alis mata dan bulu mata?
Roni, Jember


JAWAB:
1. Pendapat yang kuat dalam mazhab asy-Syafii tidak diperbolehkan, demikian ini berlandaskan pada penggalan ayat ke-222 surat al-Baqarah (artinya):
“Dan janganlah kalian mendekati mereka, sebelum mereka suci”
“Sebelum mereka suci” dalam ayat ini diartikan dengan “sebelum mereka mandi”, tidak diartikan dengan “sebelum berhenti keluar darah”, meskipun ada pendapat yang mengarahkan kepada arti kedua ini.
lihat: I ‘anatut-Thalibin, I/89.

2. Memakai pewarna kuku untuk laki-laki hukumnya haram karena ada unsur menyerupai wanita. Sedangkan untuk perempuan hukumnya masih terdapat beberapa peninjauan:
a. Sunat: 1) Bagi istri, dengan bertujuan untuk menyenangkan suaminya, dan dengan seizinnya; dan 2) Bagi wanita yang sedang ihram, yaitu tangan sampai pergelangan, untuk menutupi warna kulitnya.
b. Makruh: bagi wanita yang tidak mempunyai suami dan tidak karena ihram, bahkan bisa sampai pada tingkatan haram jika bertujuan untuk menyenangkan laki-laki yang bukan mahram.

Sedangkan memakai tato hukumnya haram, karena tato–sebagaimana pendapat Imam Hasan al-Bashri, termasuk mengubah ciptaan Allah (taghyiru khalqillah) yang dilarang dalam al-Qur’an, dan dapat menyebabkan salat tidak sah, sebab pemilik tato dianggap membawa benda najis.
Lihat: al-Majmu‘, I/296; Tafsir Ibni Katsir, II/415; I‘anatut-Thalibin, I/127.

3. Tidak diperbolehkan karena termasuk mengubah ciptaan Allah, kecuali jika tumbuhnya alis tersebut panjang maka memotongnya tidak sampai haram, tetapi makruh.
Lihat: Syarh an-Nawawi ala Shahih Muslim, VII/241; al-Majmu‘, I/290.

==
A. Qusyairi Isma’iel

Lokasi Pondok Pesantren Sidogiri berada di Desa Sidogiri Kraton Pasuruan Jawa Timur.
Telp. (0343) 420444 Fax. (0343) 428751
Email: pusat@sidogiri.com
Website : http://sidogiri.net

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili