Skip to main content

Day 2 : Ruang Satpam

Bukan tanpa sebab, dikarenakan belum pastinya tempat duduk di ruang akhirnya mencari-carilah peluang ruang yang free dan aman digunakan selama kegiatan kosong di Mascofa. Peluang itu muncul ketika melihat sebuah ruangan ukuran 200 cm x 200 cm yang berjenggereng di samping gerbang masuk mascofa. Ruangan tersebut tidak lain adalah Pos Satpam. Setelah sekian hari selama Libur Hari Raya ruangan ini dibiarkan kosong tak berpenghuni sehingga menyisakan sampah lumayan tebal. Risih merasa gemes dengan keadaan dicarilah sulak dan sapu untuk membersihkannya. Untungnya dibantu oleh Bapak Tukang Bersih bersih yang namanya belum diketahui.
Akhirnya singkat kata ruang Satpam ini dapat digunakan ya..cukuplah untuk charger laptop mengetik dan browsing seadanya dengan kecepatan yang relatif sangat lola. Meskipun demikian masih bisa digunakan Alhamdulillah.
Ruang Satpam ini kalo dideskripsikan singkatnya begini, …..
Ruang Satpam berdiri di atas permukaan tanah seluas kurang lebih 200 cm x 200cm dengan ketinggian sekitar 300 cm. Posisinya persis di Selatan Gerbang Masuk, sehingga siapapun yang memasuki Gerbang dipastikan melihat ruang Satpam.
Ruang Satpam dibangun dengan tanpa genteng alias atap cor berbentuk dasar Persegi atau Kotak, warna catnya Hijau Muda Khas Kemenag. Tidak ditemukan pintu atau jendela di ruang satpam jadi langsung terbuka begitu saja. karena terbukanya sehingga Ruang Satpam ini pada pukul 07.00 s.d. 09.00 langsung mendapatkan sinar Matahari bisa dibilang Panas. Hal ini membuat si Satpam tidak duduk di ruang satpam pada jam tersebut. Beliau para Satpam lebih baik duduk di sebelah Kantor sejuk dan teduh.
Di dalam Ruang Satpam ini terdapat dua buah meja dan dua buah kursi kayu. Meja 1 berukuran panjang 150 cm dan meja 2 berukuran 50 cm sedang untuk kursi standar siswalah. Di Meja yang berukuran 50 cm inilah laptop di letakkan karena di atas meja 50 cm ini terdapat colokan Charger untuk isi daya Laptop.
alhasil diruang ini sungguh sangat privasi dan nyaman tentunya, pastinya akan semakin nyaman bila ruang Satpam ini teduh dan redup.

Ruang Satpam

Comments

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili