Skip to main content

Opini: Menikah hal yang indah


Menikah sebagai salah satu ajaran Nabi Muhammad SAW merupakan hal yang sacral, karena terjadi perubahan hokum disana, dimana yang awalnya HARAM berubah menjadi HALAL.

Pernikahan, sesuai dengan pengalaman penulis hal itu sangat labil terutama baig yang hendak melangsungkan atau yang memiliki niat ingin menikah dengan kondisi sudah memiliki calon. Perasaan disana bercampur aduk antara yakin dan tidak yakin apalagi dicampur dengan kondisi financial yang belum cukup tetapi keinginan sudah menggebu, sehingga muncullah gejolak emosional yang susah didiskripsikan dengan kata-kata, hematnya antara segera menikah dengan kondisi nekad agar dapat menikah dengan yang diharapkan atau mempersiapkan kondisi dulu tapi khawatir akan kehilangan diserobot sama orang lain yang sudah siap.

Jika kondisi sudah demikian solusi yang paling utama menjadi susah ditentukan. Pada beberapa kasus ada kawan saya yang nekad menikah meski kondisi pas-pasan dengan dalil minim yaitu masalah acara pernikahan akan diurus oleh orang tua, karena menikahkan anak adalah tanggung jawab orang tua, sedang masalah kehidupan berkeluarga setelah menikah urusan nanti yang penting kedua mempelai komitmen untuk saling menerima dan sabar menghadapi semua masalah kehidupan. Dalil lainnya “ menikah sekarang atau nanti sama saja akan tetap begini,mending menikah ada teman untuk begadang malam”.

Pada kasus lain ada yang tidak berani menikah dulu, dengan dalil ingin mempersiapkan financial secara matang dulu. Akibat yang muncul ternyata mempelai wanita tidak betah menunggu akhirnya menikah dengan laki-laki lain. Dampak lanjutan si laki-laki putus asa alias kecewa berat serta menyesal setengah mati. Kasus semacam ini biasanya diikuti dengan praktek menikah usia tua minim 30 tahun, bahkan beberapa malah memutuskan tidak mau menikah, karena nafsunya sudah dropdown.

Semoga kegalauan menikah segera hilang dan diberi jalan yang terbaik sebagai takdir telah tergariskan. menikah adalah hal yang indah....

Comments

  1. kapan pak e nikah??????tus ambi seng endi?????

    ReplyDelete
  2. heee,.,.,.,.,.,.,..,.bentar lagi,,.sebelum ajal datang,.,.,.,
    ga tahu,.,.ma sing endi,.,.pilihno po'o

    ReplyDelete
  3. “ menikah sekarang atau nanti sama saja akan tetap begini,mending menikah ada teman untuk begadang malam”.....NANTI KAPAN PAK FAJ'' JELAS BEDA...KLO NANTINYA DAH TUA YA JAUH BEDANYA KLO TUJUAN CARI PASANGAN UTK TEMEN BEGADANG MALAM LOOOO...KLO TUA MA GAK BISA MELEK'AN LARUT DA LARUT...HEHHHEHHEHE

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Seni Rupa: Konsep Berkarya Seni

Konsep adalah gambaran awal tentang sesuatu atau disebut sebagai teori awal yang mendasari suatu kegiatan (aktivitas). Setiap orang memiliki konsep yang berbeda mengenai seni rupa. Terciptanya karya seni melalui beberapa tahap yang tidak dapat terpisahkan, yakni sebagai berikut : Lukisan Anak-anak, diambil dari Jusmani a. Konsep Seni yang Berada dalam Tahapan Aktivitas Jiwa Proses pembentukan ide berasal dari penangkapan perasaan terhadap alam (sebagai objek) yang berinteraksi (mereaksi) dengan pertimbangan cita dan rasa seni seseorang. Hal ini, memunculkan ide seseorang untuk diekspresikan kedalam karya seni. b. Proses Ekspresi atau Proses Penuangan Ide Proses ekspresi atau proses penuangan ide ke dalam bentuk atau wujud karya seni adalah memuat tentang kreativitas masing-masing seniman atau pencipta seni (proses ekspresi atau proses perwujudan atau visualisasi). Oleh karena itu, konsep berkarya seni rupa sangat baku dan merupakan penentu terciptanya karya seni. Setiap

Seni Rupa : Keragaman gaya dan Aliran Seni Rupa

Gaya dalam seni rupa berhubungan erat dengan unsur kreativitas yang terdapat di setiap karya seni. Selain itu juga, bergantung pada pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk, dan teknik berkarya. Pemilihan atau pengolahan bahan, bentuk dan teknik berkarya tersebut memunculkan aliran dalam seni rupa, antara lain : Gaya Primitif Seni rupa gaya primitif memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut : a. Seni rupa gaya primitif masa awal (masa prasejarah) tercipta bukan untuk keindahan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kepercayaan. b. Karya seni rupa ini digunakan dalam upacara ritual atau kepercayaan. c. Bentuk karya seni rupa gaya ini terkesan misteri (kerahasiaan), magic (hal gaib), dan makna lambang. Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat a. tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan) b. proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (pengeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan. c. karya yang d

5 Kriteria KArya Seni Rupa Terapan Yang Baik

Berikut adalah kriteria karya seni rupa terapan yang baik yaitu: Ide Seseorang dalam menanggapi alam akan timbul kekaguman terhadap keindahannya sehingga muncul gagasan untuk menuangkan ke dalam karya seni rua. Suatu kondisi pribadi dan status seseorang karena pengalaman yang berbeda-beda menentukan persepsi baru. Setiap pribadi yang terbentuk dengan kukuh dan kuat dibina oleh unsur-unsur dari dalam (internal) dan unsur-unsur dari luar(ekesternal). Seorang seniman bermutu akan menghasilkan karya khas pribadi dengan simbol pribadinya. Dengan demikian simbol tersebut dapat ditangkap oleh orang di sekitarnua sehingga menjadi suatu karya seni yang berbobot dan komunikatif. Kreativitas Penciptaan karya seni dengan menwujudkan sesuatu yang belum pernah ada, mempunyai arti dan nilai baru disebut kreativitas. Daya kreasi yang kuat berarti kekuatan menciptakan hal-hal baru dalam karya seni rupa yang baik akan terkandung unsur kreativitas yang kuat. Komposisi Karya yang baik memili